Wednesday, July 31, 2013

Rambut Tiffany

Tiffany merasa rambutnya sudah terlalu panjang. Jadi ia pergi ke salon, meminta rambutnya dipotong. Sebenarnya bisa saja ia minta potong sama ibu, tapi ia pingin rambutnya ada modelnya. Eh siapa sangka, ibunya justru mendukung dan malah mengantarkan ke salon dekat rumah. Sempat Tiffany pamit sama ayah, tapi kata ayah "Kalo mau rambut modelnya keren jangan ke salon ndeso, ke salon kutho loh sekalian" Haha ayah ada-ada saja.

Sayangnya Tiffany dan ibu mager kalo harus jauh-jauh ke salon kutho. Jadilah mereka ke "salon kampung". Saat Tiffany masuk salon, ada seorang mbak yang rupanya sedang treatment, rambutnya berlapis krim sesuatu. Untungnya treatment itu bisa ditinggal, sehingga sang hair dresser meminta Tiffany segera duduk untuk dicuci rambutnya sebelum dipotong.

"Rambut saya tipis ya mbak", kata Tiffany sambil lalu pada hair dressernya.
"Iya mbak, banget, hehe"
GLEK, ih mbaknya jujur amat, pikir Tiffany.

Tak dinyana, mbak yang lagi treatment tadi nyahut "Enak kali mbak, rambut sampeyan tipis, lurus lagi. Rambut saya nih tebel banget, jadi kaya singa. Makanya saya rebonding biar lurus dan rapi"

Eeh, Tiffany jadi malu sendiri. Selama ini ia benci rambut tipis nya, kesannya hampir botak dan bikin dahinya jadi kelihatan lebar banget. Tapi ternyata ada loh, orang yang pingin punya rambut sepertinya. Tiffany jadi berpikir kembali. Alhamdulillah, rambutnya meskipun tipis tapi sehat dan rapi, tidak beterbangan, tidak bercabang, tidak rontok. Masih banyak orang yang rambutnya lebih parah dari Tiffany. Harus bersyukur jadi orang, no? :)

botak? gapapa, jadi kaya ahli fisika :)

Saturday, July 27, 2013

dear one who obeys

my dear one who obeys
how does your heart feel today?
are you still confused
from last night's encounter and yesterday's daydream?

or have you made your mind
to leave or to stay
for it might be your first step to serenity
or the door to your downfall

my dear one who obeys
aren't you tired of going in circles?
repeating the same pattern, yet again
falling to the same grave, yet again

do not be misled, my dear
haven't you get your goals set?
do not ever trade them for temporary sparks
for they may died out someday
and leave you in darkness, alone and forgotten

my dear one who obeys
always be careful, be thoughtful, be considerate
for every step you take
and every decision you make
can either guides you to heavens
or leads you to eternal hell

but heaven knows, my dear
when is the right time, who is the right one
all has been written
all you have to do, is ask, my dear
sooner or later, it will all become crystal clear.





Tuesday, July 23, 2013

Quickie snapshots

taken in Margo City Foodcourt, July 24th, with laptop's camera
(tasya, muthia, asfiya, fatiya, dina)




Monday, July 22, 2013

Kejutan Ramadhan: Ramadhan Jazz Festival 2013

Jadi ceritanya hari ke 11 Ramadhan ini kosan sepi banget, saya gada temen buka puasa. Bermula dari modus nyari buka puasa gratisan (upsdotcom) saya pun berangkat ke masjid Cut Mutia yang lumayan deket letaknya dari kediaman. Sekalian cari jamaah maghrib dan sekalian tarawih pula, begitu pikir saya. Apalagi masjidnya adem dan lumayan gede, semoga saja imamnya enak dan ga banyak gangguan dalam bentuk anak-anak kecil berlarian (yang sungguh menyebalkan hehe).

Saya berangkat sepuluh menit sebelum maghrib. Mendekati TKP, kok banyak sekali mobil, apalagi ada mobil-mobil TV macam Metro TV dan ANTV. Hmm, ternyata di pelataran Masjid Cut Mutia akan diadakan Ramadhan Jazz Festival. Acara yang kayaknya seru ini diadakan oleh RICMA (Remaja Islam Masjid Cut Mutia). Keren juga ya remaja masjidnya, bisa bikin acara yang gede begini.

Ba'da tarawih (yang alhamdulillah tenang walaupun aneh, 4 rokaat salam instead of 2-2), saya pun nongkrong di pelataran parkir sambil nungguin acaranya mulai. Suasanya asik bo, di atasnya ada lampion-lampion gitu, terus masjidnya juga cantik. Untuk penonton yang dateng awal-awal, syukur banget disediakan tempat duduk yaitu karpet masjid yang berbaris-baris bekas tarawih :D Penonton yang dateng awal-awal ini notabene adalah bekas jamaah tarawih.

Sembari MC (yang namanya kebetulan Mutia juga) casciscus di stage, saya mencoba nyelesaiin tadarrus. Penonton pun makin banyak berdatangan, dan makin beragam, termasuk di antaranya ciwi-ciwi gaul yang emang niat noton jazz fest (bukan penonton cabutan macam saya, hehe). Di antaranya saya menemukan Dita, temen SMA yang cukup gaul, secara anak FISIP UI, fakultas paling gaul se-UI :p

Dari celotehan Mbak Mutia, saya jadi tau bahwa acara ini merupakan hari kedua. Dan saya beruntung dateng di hari kedua ini, karena performernya pun keren-keren. Ada Tulus, Barry Likumahuwa Project (BLP), Dwiki Dharmawan, sampai Mbak Bertha. Ini pertama kali saya nonton jazz, jadi ya belum cukup paham apa kerennya. Tapi semua berubah ketika performer pertama naik panggung.

Shadu Rasjidi, begitu nama bandnya. Yang mencolok dari band ini adalah bassist sekaligus leadernya, mas Shadu, yang guanteng tenan. Saya aja yang duduk di rada belakang bisa keliatan itu mas Shadu senyumnya bikin termehek-mehek, hehe, apalagi ciwi-ciwi yang di depan ya. Permainan bassnya pun keren (penulis adalah bassist amatiran semasa SMA, jadi ya cukup tau lah ya). Belakangan saya baru tau, Mas Shadu ini adalah putranya Idang Rasjidi, musisi jazz kawakan Indonesia. Yaa ga heran lah. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga :)

ini Om Idang dan Shadu lagi perform di Kemang, check him out :D


Lanjut setela mas Shadu, ada performance dari "Pretty Lotion" band, ga bgitu saya perhatiin sih karena saya pulang sejenak naro tas. Terus pas balik lagi, pas banget yang perform Tulus. Mayan banget, musiknya oke. FYI dulu Tulus ini pernah nampil di acara Have Fun Go Med FKUI loh :D Terus berlanjut performance dari Joey Alexander. Dia masih kecil bo, 10 taun, tapi main pianonya uda keriting banget. Kalo googling, Joey ini dikenal sebagai jazz prodigy dari Indonesia, di mana dia bisa spontan main keyboard sejak umur 6 taun, Di Ramadhan JazzFest kali ini, dia berkolaborasi dengan Barry Likumahuwa dan seorang saksofonist dalam sebuah jam session. Keren abiezzsss lah pokoknya!

Belum lagi setelah itu penampilan Dwiki Dharmawan and Friends, yang featuring, eng ing eng, mas Shadu lagi! :D Mereka bawain lagu Uje yang "Subhanallah walhamdulillah" itu loo. Pas banget saat itu turun hujan, jadi penonton (yang tiba2 jadi banyaaak banget) berteduh di sekeliling. Tapi ada sebagian kecil yang justru berlindung dari hujan dengan merapat ke panggung. Kesempatan modus biar bisa liat mas Shadu up close, saya pun ikutan :p Saya malah jadi ikutan fan-girling sama mba-mba di sebelah saya. Untung sih, karena pas banget hp saya mati. Jadi karena dapet kenalan, saya dikirim foto2 sama mba tsb via whatsapp. Ni dia foto2nyee

om dwiki and mas shadu

senyumnya >,<
Setelah Om Dwiki, yang naik panggung adalah BLP! Jreng, another awesome performace. Sebenernya Barry sendiri bukan muslim, kata dia, tapi dia seneng banget bisa nampil di depan masjid yang cantik ini, dan membawa pesan persatuan buat kita semua. Permainannya, ga usah ditanya lagi lah, oke punyaa! Barry jago banget dalam membetot bass dan menciptakan harmoni dari berbagai instrumen di band-nya, mulai saksofon sampai drums. Yang menakjubkan, BLP juga bawain lagu "Sholatullah Salamullah". Hem, ini nih namanya toleransi antar agama :)

Performance terakhir yang tak tonton adalah BBJ yang ada Mbak Bertha. Itu lo, yang dulu ngelatih AFI. Mbak Bertha juga bukan muslim ya, tapi dia mau nampil di Ramadhan JazzFest yang notabene adalah acara charity ini. Keren kaan...

Oiya, Ramadhan Jazz Fest ini meskipun performernya berkelas semua, tapi kita ga dikenai biaya sepeser pun. Konsep acaranya adalah acara amal, di mana penonton dianjurkan membeli gelang seharga 10.000 yang penghasilannya 100% akan disumbangkan buat korban gempa Aceh. 

Menurut saya, acara Ramadhan Jazz Fest ini keren dan inovatif. Biasanya kan Ramadhan diisinya ceramah-ceramah, yang mungkin bagi beberapa orang membosankan. Karena itu, dakwah bisa dilakukan lewat cara lain yaitu festival musik macam begini. kaya Sunan Kalijogo jaman dulu kan, dakwah dengan menyusupkan nilai Islam di budaya jawa yang masih kental pake wayang-wayangan.

Awalnya jujur saya sendiri agak ga setuju, wong konser kok di halaman masjid. Soalnya pas nunggu tarawih itu kedengeran suara soundchecknya, jadi ya cukup mengganggu. Tapi mungkin tujuannya biar sekalian bisa habis tarawih kali ya. Yang jelas tujuan acara ini mulia, yaitu beramal di bulan Ramadhan, sekaligus dakwah, karena lagu-lagu yang dibawakan pun bernapas Islami meskipun beberapa bukan muslim. Yah, seenggaknya mereka menghormati bulan Ramadhan dengan pake baju nya baju koko gitu :D

Mungkin saran saya (kaya anak RICMA pada baca blog ini aja -_-), kalo bisa performernya muslim semua. Kan namanya Ramadhan Jazz Fest, jadi sebisa mungkin disesuaikan dengan koridor syariat. Kalo bisa juga penontonnya dipisah cowok-cewek, biar ga tumplek blek semua nyampur hehe :)


Tuesday, July 16, 2013

Nikah di Jawa

First of all, ngapunten nggih, tulisan menika kula izin ngangge boso jowo. Tahunan urip teng Jekardah, kula kangen ngomong Jowo. Padahal yo turunan asli Jowo, lair teng Jowo, moso lali kaleh boso Jowo :) Nanging mboten terlalu merhatekno ngoko-kromonipun. Gaya boso jowone yo boso jowo timuran, soale kula asale saking Malang. Mugi-mugi panjenengan sedoyo kerso lan kuat mocone (iku yo lek wonten sing moco, hehe) :)

wis gede to, dadi yo gapopo ngomong nikah-nikahan. Opo maneh umur rong puluh ki topik ngenean kok yo ngetren beud. Dadi topike bengi iki (kulo nulis niki postingan jam setengah siji isuk) "Pernikahan ndek motone Muthia". Weits, wes koyo judul buku ae.

Biyen pas kulo panjenengan sek sekolah SMA, sek unyu-unyu polos, ngomong nikah yo suantai pol. Bayangane urip ambek wong sing mbok senengi, isuk-isuk tangi ndelok wajahe, masakno sarapan, salim ngeterake bojo nyambut gawe, solat bareng, lsp (iki semacam "dll" ing boso Jowo, kula nggih supe kepanjangane nopo). Obrolan soal nikah kuwi wis dadi bahan cekikikan sareng-sareng, bahan gojlok-gojlokan ("wiis cie cie awakmu meneh ambek dheweke ae kyakya"), pokoke gae guyonan thok. Tapi makin gede, tambah tuwek, nek ngomong nikah iku ga sekedar urip bareng-salim-solat bareng-masakno sarapan. Nikah iku soal tanggung jawab. Tanggung jawab antar ojob (boso Malange "bojo", wong Malang lak seneng molak-malik kata a :p), kaliyan anak, wong tuwo, morotuwo, lan paling penting, Gusti Allah.

Lek kulo panjenengan mirsani film-film Korea utawi film romantis liyane, koyoe urusan nikah niki kok gampang banget yo. Pokoke asal trisna, ngelamar, urip seneng sampe tuwek lan matek (boso JTV banget, "matek"). Padahal yo kenyataane ora iso koyo ngono. Nikah iku masalah ngedalani sisa urip sakmaksimal mungkin sareng-sareng, masalah nyempurnakno separo agomo, nggoleki ridhanipun Gusti Allah. Dadi yo sak patute nggolek ojob iku sing sakvisi, sak tujuan hidup. Lak repot a, ibarate nyupiri kapal wong loro, sing siji pingin ngulon, sing siji pingin ngidul. Yo ga tutuk tujuan, sing ono malah tukaran ndek tengah dalan, moro-moro kapale kelelep tur karam. Makane, nggolek ojob yo ga iso asal seneng.

Kadang kulo nggih mikir, kulo niki terlalu pilih-pilih. Pingine ojob iku sing sak sampurno-sampurnone menungso. Padahal nggih kulo niki sinten to, wong wedok biasa-biasa mawon. Pengen ojob sing ganteng, bertanggung jawab, sholeh, bahkan, sing sering nggarai ngguyu konco-konco, "sing nduwe kolam renang". Padahal perkoro ngganteng iku ora abadi. Sak ngganteng-nggantenge wong yo meneh nik wis tuwek yo ilang gantenge. Perkoro kolam renang, ya ampyun, jaman saiki sopo se sing sik enom tapi nduwe kolam renang? Kolam renang iku iso diusahakno sareng-sareng. Sing paling penting, ojob niku nggih sing saget ngilingno marang Gusti Allah, sing saget ngimami sholat ben tambah khusyu', pokoe intine sing saget mimpin teng suwargo. Awak dhewe wong wadon yo sampun kodrate nunut ojob. Yen ojobe sholeh, insya Allah yo katutan sholehah, trus nghasilaken keturunan sing shole-sholehan sisan, insya Allah saget ngeraih suwargo sareng-sareng. Nah yen ojobe mikirno dunyo thok, yo iso-iso katutan matre, neko-neko, pencitraan. Opo maneh jaman saiki, godaan ndunyo kuat banget. Ga usah heran saiki uakeh nyonya-nyonya bling-bling, arisan tutuk singapur, ojobe yo ga ngilingno, mbiyarno mawon. Lak gawat a. Iyo nek misale duit saking ojobe niku halal, lah nek hasil korupsian? Naudzubillah, nek jare Syahrini, amit-amit badai dah! Xp

Teorine se koyo ngonten nggih, tapi ndek prakteki kok susah nemen. Kulo niki sampun rong puluh taun urip, sakjane sampun ngerti yen nggolek ojob iku utamakno akhiratipun. Tapi yo jenenge menungso, sek onoooooo ae pikiran nafsu. Masalah selanjute, bagi kulo pribadi, kulo mboten seneng yen dicedeki wong lanang tapi kakehan modusipun. Kulo jauh lebih nyaman gaul kaliyan wong sing sampun kenal sak durunge, sig mboten nggadah maksud-maksud terselubung. Makane pilihan ojob bagi kulo niku sempit nemen. Padahal nggih kathah tiyang jaler ing njobo kono sing potensial. Kulo mawon sing mboten seneng berbagai rupa modus -__- Mestine sih asal tiyang jaler meniko nyedeki kulo tasik teng jalur agomo, mboten macem-macem, saget njogo kehormatan wong wadon, nggih kulo mboten sak patute nyurung-nyurung wong meniko supoyo gak modus-modusin kulo. Tapi yo susah nemen yo. Pengalaman selama iki, nek kulo sampun ngerobo wonten modus biasane kulo ngadoh, ogah. Padahal yo wis gede, wis rong puluh taun >,<

Sampun nggih, kok ngomong niki ngelebar teng ndi-ndi. Mugi-mugi bermanfaat dadi renungan kangge kulo-panjenengan. Baik ngerenungno nikah, ojob, maupun merenung ngartekno boso jowo kulo sing amburadul :D

CIAO!



Sunday, July 14, 2013

hujan bulan juni juli

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu


tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu


tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu


tapi juni kini sudah juli
tak bisa lagi naik ke langit
dibiarkannya yang terlanjur turun
membasahi bunga-bunga pohon itu

-Sapardi Djoko Damono, dengan sedikit tambahan-

Leisure


Aku adalah orang dengan BANYAK sekali hobi. Aku juga baru menyadarinya akhir-akhir ini, saat seorang teman menulis tentang diriku, terus ketika dia nulis tentang hobiku kok ya jadi panjang :D Apalagi aku orangnya suka mencoba hal-hal baru. Jadi makin banyak aja deh yang suka kulakukan. 

1. Baca
Aku sudah diajari baca sejak umur 2 tahun. Sebenernya yang pertama kupelajari adalah huruf hijaiyah dulu baru abecede. Mungkin karena itu ya aku juga suka baca Al-Qur'an :"D. Selain Al-Qur'an, aku suka baca hampir apa saja. Semua jenis buku dan artikel. Dari chicklit cheesy nan galau, komik detektif, novel klasik, fiksi sejarah, fantasi, sampai buku-buku pengetahuan yang banyak memuat hal-hal keren dan sophisticated. Artikel di internet juga, mulai dari "how to ripen an avocado", "epic story about a bizarre suicide", fanfic-fanfic gajelas, blog orang, mangareader.net, psychologytoday.com, dan terutama sih kalo di internet aku suka yang isinya science trivias yang unik. Dari hobi baca ini aku bisa lumayan tau hal-hal trivial yang menarik banget. Misalnya bahwa cahaya matahari perlu 8 detik untuk sampai ke bumi, teh mengandung zat tanin yang bisa menawar racun ular (baca dari komik Conan loh), di London ada bangunan yang bentuknya kaya telur, dll. Pokoknya kalo banyak baca, ga rugi deh :D Minimal keliatan keren karena tau banyak, hehe.

LOL XD

2. Bahasa
Hatsyim! Alhamdulillah. Yarhamukallah. :)
Terinspirasi dari R, temenku yang juga berminat besar terhadap berbagai bahasa. Kalo beli barang-barang elektronik kan suka ada manualnya berbagai bahasa tuh, nah suka aku liatiin dan amati kesamaannya, dibandingin sama bahasa yang uda ngerti, misalnya English. Di wiki juga kadang aku iseng coba ngeklik artikel bahasa-bahasa lain. Ya walaupun ga ngerti tapi seenggaknya berusaha memahami hehe. Yang paling seru tuh bahasa-bahasa Eropa. Sebenarnya akarnya dari satu bahasa yang sama, jadi banyak vocab yang mirip. Terus ada bahasa Slovenscina sama Slovencina, itu beda loh. Satu bahasa yang dipakai di Slovakia, satunya lagi di Slovenia. Bingung kan loo haha. Aku juga. Yang repot sih kalo belajar bahasa yang punya huruf sendiri, macam Jepang, Rusia, Yunani, apalagi Mandarin. Harus belajar hurufnya dulu. Makanya kadang nyerah, belajar Jepang cuma tau kanji "Yama" sama "To" doang haha. Apalagi bahasa Yunani, yang huruf-hurufnya kaya rumus Fisika. Tapi masih mending Yunani seenggaknya masih bisa ketebak, misalnya "β(beta)" ya "B", "κ(kappa)" ya "K", "μ(mu)" ya "M", nah kalo Mandarin, hurufnya ada ribuan karakter. Beda nada membacanya aja beda arti. Pusing dah, hehe.
di Turkce juga ada anak Alay rupanya :D

3. Menulis
Yaa gabisa lepas dari membaca dan bahasa, menulis juga salah satu kesukaanku sih. Buktinya ya blog ini, yang uda dirumat sejak tahun 2009 hehe. Kalo menulis aku lebih suka nulis santai sih, kaya blog atau artikel editorial. Pernah beberapa kali coba nulis serius yang ilmiah-ilmiah gitu, tapi gasuka karena terlalu ribet dan banyak aturan. Cerpen sih pernah juga bikin, tapi alay. Puisi juga lumayan suka, tapi gabisa kalo disuruh bikin puisi kontemporer yang oke banget.

4. Merajut
Nenek-nenek? Nggak lah, aye masih 20 taun. Haha. Sebenernya belajar merajut uda lama, sejak SMA. Tapi ya baru tertarik mendalami pas semester 6 kuliah ini, uda mulai bisa bikin barang-barang yang keliatan bentuknya, kaya tas, slippers, topi, syal. Monggo diliat karya-karya saya di album ini :D Merajut ini bikin keranjingan banget loh. Bagi yang kenal aku mungkin sering banget liat aku ngedengerin dosen sambil ngerajut, diskusi sambil ngerajut (ini sih parah haha), di busway atau di kereta pun tangan ga lepas dari benang dan crochet hook. Seringkali bahkan keasikan ngerajut sampe tau-tau uda jam 1 pagi, keasikan mengurai benang kusut sampai 1 jam lebih (kaya hidup belum cukup kusut aja ya .__.), belanja benang sampe ke situs-situs US (meskipun gabisa beli karena ongkirnya mahal booo), sampe subscribe newsletter sebuah situs khusus merajut yang suka ngebagiin pola-pola rajutan lucu-lucu. Pokoknya merajut ini asik banget deh, melatih kesabaran dan ketelatenan dengan elegan dan bermanfaat :D Ayo yang mau boleh belajar bareng, dijamin ketagihan! (sudah membuat nagih beberapa orang, terbukti). Sempet kepikira untuk mengkomersilkan hobi yang satu ini, tapi belum kebayang master plan nya bakal gimana. Mungkin suatu saat, insya Allah :) sementara ini, kalo pingin dibikinin sesuatu monggo tinggal bilang aku aja hehe.

aren't they ADORABLE? source
5. Traveling
Siapa yang gasuka jalan-jalan? Hampir semua suka deh kayaknya. Nah aku juga, suka banget kalo misalnya pergi ke tempat baru trus ngebolang dan liat-liat gajelas. Konsekuensinya jadi suka liat peta, ngamatin jalan ini tembus kemana, mau ke situ bisa lewat mana aja, dsb. Apalagi peta Jakarta. Ruwet tapi seru diamati, hehe. Untungnya sih tinggal di Jakarta ya, di mana akses ke mana-mana mudah dan banyak angkutan umum (meskipun sekarang angkot mahal gilak sejak naik BBM). Trus dari Jakarta juga ke luar kota gampang, pusatnya bandara dan stasiun. Dengan jalan-jalan, kita juga bisa melihat banyak orang, banyak tempat seru dan indah. Apalagi yang alam-alam, macam Lombok atau Bromo. Jangan sampai meninggal belum pernah ke sana deh :D Tujuan selanjutnya: Mekkah (harus duluan dong) lanjut London (mau naik London Eye dan ke tour studio Harry Potter). Semoga tercapai, amin Ya Allah :)

kangen Lombok deh :)

next: London Eye
6. Stargazing

Jelas lah ya, apalagi tulisanku belakangan tentang bintaaaaang melulu. Ya maklumlah, lagi terpesona banget sama langit. Sedih sih belakangan ini, uda bulan Juli tapi masih aja sering hujan, jadinya malamnya ga keliatan bintang. Tapi sekalinya keluar bintang, saya bisa berjam-jam diem di atap kosan dan memandangi langit, sambil nyocok-nyocokin itu bintang apa di sana pake aplikasi Android (smartphone y u so smart .__.). Wiki yang kubuka pun jadi banyak yang tentang artikel astronomi. Dan itu sangat menakjubkan loh, mengetahui bahwa alam semesta ini sedemikian luas, sampe ga ketahuan bentuknya kayak apa, atau ujungnya ada di mana, seberapa jauhnya. Itu membuatku menyadari kekerdilan dan ketidak berdayaanku sebagai manusia, dan betapa Berkuasanya dan Maha Besarnya Allah yang menciptakan itu semua :)

even Lions love stargazing :)

Banyak kaan hobi aye. Belum termasuk hobi trivial macam karaokean atau berenang, tapi uda cape nulisnya heheh. Mengenai hobi-hobi ini, aku cukup ciyus ngejalaninnya. Kalo uda tertarik akan sesuatu, aku akan banyak mencari tau tentang hal itu, nanya ke orang-orang yang ahli, pergi ke mana pun aku bisa menjalani hobi tersebut. Untungnya tinggal di Jakarta memudahkanku untuk urusan hobi ini. Ke bookfair di Senayan, dijabanin. Ke Institut Francais di Salemba, tinggal nyeberang. Ke acara astronomi di planetarium, tinggal ngesot. Beli benang rajut, tinggal online. Ke Lombok, wah, ini sih lumayan. Tapi namanya hobi ya dijalanin aja. Prinsipku, daripada ga jadi cuma gara-gara gada temen, jadiin aja! Kesempatan bagus tidak datang dua kali :)

Semoga aja sih hobi-hobi ini bisa mengalihkan dari hal-hal tidak berfaedah dan mendekatkan kepada Allah hehe. AAMIIIIN.

Contemplate the Universe

Berat amat yak judulnya .__.

I am the kind of person who's easily fascinated. Enough said. Show me the simplest form of fun, i'll fall for it in no time. Like good books, epic science facts, yarns and crochet hooks, or starry sky. The latter has been my most recent fascination, as shown in my most recent blogposts. I like going out at night, stare at the vast, velvety dark sky, and contemplate the tiny dots sparkling before my eyes. And when I'm interested in something, I don't take it for granted. I googled it, read about it, pester my friends who are expert at it. That's how I found HAAJ - Himpunan Astronomi Amatir Jakarta.

HAAJ is a community designed for people who loves astronomy, or stargazing in general, for that matter, like me. It is based on Planetarium Jakarta, which is just a 7 minute walk from my kosan. Eversince I found out that there is a community for stargazing, I started sending emails to them, asking to be a member. Turned out I just need to come to their regular once-every-two-weeks meetings, so they sent me the HAAJ schedule for a year. And I was like, whoa. Their regular meetings are public lectures where people can learn astronomy. Not just the physics, formulas, brain-screwing kind of astronomy, but also the applicative ones, like astrophotography, astroarchaeology, mythical astrology, and when it is Ramadhan; "The Universe from Islamic Point of View". I've been wanting to come since April, but my schedule won't let me. So yesterday, I was very happy I can make it there. I actually invited my friends, but they appeared to be busy. Not wanting to miss another meeting, I decided to come, all by myself (jadi nyanyi).

The lecture was about, like I said, "The Universe from Islamic PoV", brought by Mr. Ikbal Arifyanto. He explained how pre-modern Moslem astronomers view this universe, the naqliyah basis of it all, and how today's astronomy is related to it. I gotta admit that the lecture was brain-screwing. At first I thought maybe because I was a first-comer. But apparently, it was not just me. I noticed people around me were intrigued by Mr. Ikbal's explanation. And how could we not be? He talked about ancient astronomy, when the scientists were Jacks-of-all-trades. You must know that former scientists tend to be multi-expertise. One person can write books about astronomy, medicine, biology, art, and history. Like Al-Biruni. Or Newton. So if we talked about astronomy in ancient time, we can't help but talked about other aspects. And it was very different from modern astronomy we all know today.

But I also learned many fascinating new things. Do you know that former Moslem astronomers were geocentricists who believed that the earth IS the center of universe? What made them think so? And do you know why a week is 7 days? Why not 8, or 5 like in Javanese calendar? We already know that a "day" is defined as the time the earth takes to come one full rotation, a "month" is the time the moon takes to orbit the earth, and a "year" is the time the earth takes to revolve around the sun. But what is the astronomical basis of a "week"? I myself never gave it much thought, until yesterday. The explanation Mr Ikbal gave was brief, but enough to ignite my curiosity, my longing to understand more about it.

Only meetings? Of course not! HAAJ also holds observations after the meetings (if the sky's in good condition), Star Party (out of town, clear skies, tents, telescopes, from dusk til dawn), and Astro Party (astronomy seminar in bigger level, astronomy expo). Some events are for public, to support HAAJ vision to raise people's awareness about our sky and the universe. That's why, HAAJ has members from many different backgrounds; kids and grandpas, boys and girls, high-schoolers, even medstudents (like me xp). The membership is not binding, so anyone who loves stargazing can join.

I also met new friends from yesterday meeting. One of them is, surprise surprise, Mbak Anna, a reporter from Janna Magazine (my favorite magazine!). What a coincidence! She was there to interview the HAAJ chairperson, Mas Rayhan. So naturally I joined her. I get to know how Janna reporter works, I get to know HAAJ from the very chairperson, all in one meeting. Allah surely Knows how to cheer my Ramadhan :)

I am very grateful to finally have the chance to join HAAJ meetings. New knowledge, new friends, and deeper desire to contemplate this universe :)






Tuesday, July 9, 2013

Agar Surga Rindu Padamu

Catatan malam 1 Ramadhan 1434 H, ceramah tarawih masjid An-Nur Kalipasir

Ada empat golongan orang yang dirindukan oleh surga:
1. Orang yang membaca Al-Qur'an
2. Orang yang menjaga lisannya
3. Orang yang memberi makan orang lain yang kelaparan
4. Orang yang berpuasa Ramadhan

Semoga kita termasuk salah satunya :)

Ramadhan ini

1. Khatam 3 kali (gaboleh mundur dong)
2. Hafal Juz 1 dan setengah juz 2, plus surat2 yang dulu pernah hafal (Ar-Rahman, Al-Muzammil, Al-Mulk)
3. Tarawih tiap hari
4. Shodaqoh tiap hari
5. Sholat jamaah 5x sehari (HARUS bisa)
6. Amalan2 yang uda rutin dijaga
7. Tilawah seenggaknya bisa Bayyati dan Hijaz
8. Selesaiin proyek2 rajutan yang tertunda
9. Tuntasin pengumpulan skripsi (tinggal jilid dan minta ttd susah amat .__.)
10. Nggak nonton2, facebook, twitter, internet maks 2 jam kecuali nugas
11. LULUS IKK (Amiiinn)
12. Jaga hati, mata, tangan, kaki, mulut dari maksiat

Bisa nggak ya :)

Monday, July 8, 2013

three words

Define yourself in three words.

passionate
stubborn
OCD (c for crochet)

heck three words aint enough .__.


Musabaqah Tilawatil Qur'an

"Sebaik-baik dari kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya"

Al-Qur'an mungkin adalah hal yang paling membuatku percaya bahwa Allah itu benar ada. Siapa lagi yang bisa membuat serangkaian kata sebegitu indah, komprehensif, sarat makna, timeless? Yang menjaganya hingga tidak ada satu harakat pun yang berubah sejak seribu tahun lebih? Bahkan seluruh manusia dan jin bekerja sama, tidak akan bisa membuat yang semisal Al-Qur'an. Sebegitu spesialnya Al-Qur'an, membacanya pun dinilai pahala, satu huruf setara 10 kebaikan. Satu huruf lo ya, bukan satu kata. Alif Laam Miim itu tiga huruf, Bismilaahirrahmaanirrahiim itu dua puluh huruf. Luar biasa bukan?

Aku suka baca Al-Qur'an, mungkin karena kata ummi dulu aku lebih dulu diajari baca huruf hijaiyah daripada abecede. Yang jelas karena aku (syukur alhamdulillah) sekolah di sekolah Islam dari SD-SMA, aku selalu dimudahkan akses untuk belajar ilmu Al-Qur'an. Karena itu aku mencoba-coba ikutan lomba Fahmil Qur'an di UI, sebagai seleksi untuk pemilihan anggota kontingen UI yang akan diikutkan pada MTQ Mahasiswa Nasional. Dan syukur alhamdulillah lagi, aku lolos seleksinya sehingga dapet kesempatan ikut ajang nasional yang cukup bergengsi ini.

Yang menyenangkan lagi, sebelum berangkat aku dikasih pembekalan, jadi nambah deh ilmunya. Fahmil Qur'an ni bener2 cabang yang menguji pengetahuan banget. Kami (aku, Kak Yasir dan Aldi) diharapkan hapal sejembrengan ayat-ayat, tahu istilah2 dari ilmu hadits, lancar bahasa Arab dan bahasa Inggris, cepet berhitung itungan2 Fiqih, sampe bisa mengenali dan melagukan berbagai nagham tilawah Al-Qur'an yang sulit mbedainnya. hehe, banyak kan. Apalagi MTQ lalu UI Fahmil nya juara 2 nasional. Jadi pressure yang kami rasakan cukup besar, at least kami ga boleh turun dong prestasinya. Jadi kami menggiatkan belajar, walau terasa susah sekali nyamain jadwal. Apalagi kampus Depok tempat latihan cukup jauh dari kampus FK di Salemba. Tapi ya demi ilmu Al-Qur'an yang insya Allah manfaat dunia akhirat, masa sih 16 rb doang buat ongkos KRL Cikini-Depok-Cikini ga mau disisihkan? ;)

Sampai akhirnya tibalah waktu kami berangkat ke Padang untuk berlomba di MTQ yang sesungguhnya. JSYK, buatku untuk dapat izin pergi ni susah banget lo. Buat Aldi yang 2012 dan temen2 dari fakultas lain sih ga masalah karena uda pada libur. Tapi FKUI 2010 masi kuliah modul Kedokteran Komunitas, dan ketua modulnya strict banget. Tapi lagi ya alhamdulillah Allah kan selalu memudahkan hambaNya yang berprasangka baik padaNya :) 

Anyway, ini pertama kalinya aku ke Sumatra. Excited banget pas mendarat di Bandara Minangkabau, yang atapnya bergaya khas Minang, yang lancip-lancip itu. Nih potonye.



Kesan yang langsung didapat di Padang adalah: PANAS. Letaknya deket laut sih. Untungnya pemandangannya indah, dengan gunung-gunung Bukit Barisan yang literally berbaris di kejauhan. Trus alhamdulillah lagi kami disiapkan akomodasi di hotel yang oke, Hotel Padang namanya (Hotel Padang bangeet wkwk) dan disediakan juga mobil dan supir yang siap mengantar kami ke manapun selama di Padang. Lomba MTQnya sendiri diadakan di UNP dan Unand, yang cukup jauh dari hotel.

Hari Ahad malam, ada acara pembukaan MTQ MN XIII yang seru banget! Seru karena aku baru pertama kali ni ikut acara yang nasionalnya kerasa, ada sekitar 1400 peserta dari Univ-Univ dari Sabang sampai - Merauke. Beragam banget bahasa yang terdengar dan wajah-wajah yang terlihat. Dan uniknya, aku menemukan Fincut dan Uut, sobat jaman SMA yang dulu nulis karya ilmiah bareng. Mereka ikut cabang Karya Ilmiah sebagai perwakilan ITB. curang kaaan aku ga diikutin padahal dulu seperjuangan nulis karya ilmiahnya wkwk. Trus ketemu juga dengan Lidyana, sahabat jaman MTs yang dulu akraaab banget. Doi ikut Karya Ilmiah juga, mewakili Unair. Ada juga Avrita, temen MTs juga, yang ikut Fahmil juga (wihihi) mewakili Unesa. Kami pun poto-poto sembari mendengarkan sambutan-sambutan dari para petinggi MTQ.
kafilah UI, kuning-kuning :D
ketemu temen2
Lombanya sendiri, ada banyak cabang.
1. Tilawah - terang aja ya, namanya juga Musabaqah Tilawatil Qur'an
2. Hifdzil - hafalan 1 juz, 2 juz, dan 5 juz. Jatuhnya sih lomba enak-enakan baca Al-Qur'an juga hehe
3. Fahmil - cerdas cermat kandungan Al-Qur'an, ini yang tak ikutin
4. Syarhil - pidato kandungan Al-Qur'an berkelompok 3 orang; 1 pidato, 1 tilawah, 1 sari tilawah. Lucu dan unyu loo penampilannya
5. Debat bahasa Arab - seru meskipun ga ngerti wkwk. yang mewakili UI kali ini 2 cowok lulusan Gontor (u dont say :D)
6. Debat bahasa Inggris - mungkin cabang paling gahul di MTQ. Pas nunggu aja diputerinnya lagu Shine bright like a diamond, padahal di cabang lain diputerinnya murottal wkwk
7. Karya tulis ilmiah Al-Qur'an - yaa biasalah yaa haha *gatertarik*
8. Kaligrafi - bagus-bagus banget kaligrafinya @.@
9. Qiroat sab'ah - semacam tilawah juga, tapi lebih advance soalnya lagunya pake 7 imam
10. Tartil - Baca Qur'an tapi ga tilawah, tapi enak juga haha.

Fahmil kebagian di hari Senin buat babak penyisihan. Kami dapet lawan IPB, Untirta, sama satu lagi lupa darimana. Pesertanya emang ga boleh nyebutin asal univ sih, untuk menghindari bias penilaian dari dewan juri. Kami menang tipis dari IPB, rasanya deg-degan banget takut ga lolos hehe. Alhamdulillah sih bisa melenggang ke semifinal. Tapi aku uda down duluan karena liat kami mesti berhadapan dengan UGM di semifinal. Kami sebelumnya liat penampilan UGM, keren banget. Hampir semua soal dibabat habis, terlepas dari soalnya emang relatif gampang dan lawan UGM pas penyisihan itu ga terlalu jago. 

Maka kami persiapin bener buat semifinal hari Rabu. Kami bertiga belajar mpe malem di hotel sama Ustadz, dibantuin yang lain juga. Hari itu semifinal berlangsung sangat sengit, atara UI, UGM, Unand, dan Unesa (yang ada Avrita temen MTs ku nya). Soal-soalnya sebenernya gampang dan uda sering keluar di MTQ-MTQ sebelumnya, tapi kami kalah cepet mencet belnya. Kalo kata Kak Yasir (juru bicara kami) dia terpengaruh aku yang panikan begitu nilai kami tersalip UGM .__. Akhirnya kami pun harus ngalah di semifinal dengan skor yang cukup jauh dari UGM. Shock dan kecewa sih udah pasti. Tapi begitu liat finalnya esok harinya (UGM, USU, UPI Bandung, Unsyiah Kuala) i immediately knew that we don't stand a chance. si USU ganas banget mencet bel nya, bahkan soal baru dibaca beberapa kata, dia langsung pencet bel dan jawabannya pasti bener. Entah jago entah apal soal. Tapi emang soal tiap tahun banyak yang diulang sih, mungkin mereka emang ngapalin soalnya jago banget. USU menang dengan skor telak, selisih 800 poin dari UPI Bandung di tempat kedua. Sementara UGM yang ngalahin kami dapet juara 4. Malu banget ga sii kalah sama juara 4 ;( Tapi ya disyukuri saja, karena aku juga lumayan dapet kenalan. Si juru bicara UGM, Mudrika namanya. Dia ini jago lo, hapalannya banyak, trus bisa ngelaguin ayat-ayat juga. Mantap lah. 
belajar malam

berpikir keras
panicky faces .__.
Karena uda kalah, kami anak Fahmil pun ganti fokus yaitu ngebantuin yang lain. Alhamdulillah debat Arab sama debat Inggris berhasil maju ke final. Akhirnya UI pun pulang dengan gelar juara harapan 1 di kedua cabang tersebut. Lumayan lah haha. Malu juga sih, yang Al-Qur'an2 gada yang masuk final, malah debat yang berhasil. 
juri Debat Arab Pak Said Aqil Munawwar loh, mantan Menag :D

Selain itu, di sisa waktu tersebut aku nyempetin ke Unand (kebanyakan lomba di UNP, cuma tilawah, qiroat sab'ah, hifdzil, dan kaligrafi yang di Unand). Kampusnya aneh menurutku, karena udaranya panaasss tapi airnya dingin sedingin di Malang, karena emang letaknya di gunung. Trus kenapa panas ya? gatau deh hhe. Trus di sana aku nonton final Hifdzil, subhanallah dah emang surgawi banget bacaannya para finalis. Aku ngerekam satu orang yang aku yakin banget juara. Bacaannya mantap, hafalannya juga gada yang salah. Mau deh diimamin *ups *salahfokus 

Pas malam penutupan, aku juga seneng (meskipun g menang hiks) karena ketemu dengan Doni, adik kelas d IC yang kuliah di FK Unand. Dia ini orang Minang asli, ngomongnya Minang banget. Trus kita2 anak IC (aku, Fincut, Uut, Doni) foto2 sampe puas haha. 

Juara umum MTQ MN kali ini adalah, tebak siapa. Universitas Negeri Malang alias UM! UM bangeeet?? pikirku juga rada2 ga percaya. Tapi mereka emang merajai hampir di semua bidang. Tilawah OK, debat OK, karya tulis OK, semuanya OK. Ya selamat deh UM hehe. Memang sih juara umum di setiap MTQ sering tidak terprediksi. Semua tergantung SDM yang tersedia di kampus itu pd tahun itu, banyak anak pesantrennya ga? :p

In the end, meskipun ga jadi bawa piala, aku tetep seneng banget karena dapat banyak ilmu, temen, dan pengalaman. Tiap hari denger orang ngaji bacaannya subhanallah, secara qori-qoriah nasional gitu loh. Trus juga meskipun banyak sekali yang kukorbankan demi MTQ ini (remed OSCE, ga lolos IMSPQ, kuliah IKK) tapi pengalaman yang didapat sangat worth it. Kapan lagi coba bisa jalan2 ke Padang dan dapet ilmu Al-Qur'an dan temen2 yang sesama Qur'an Lovers? :D (btw Qur'an Lovers ini nama gaul kafilah UI, tercetak di jaket dan baju kafilah) :) 

post tentang jalan2 di Padang mungkin akan dipost tersendiri, insya Allah ;)



Sunday, July 7, 2013

tolong

Bisakah aku minta tolong, sebagai teman?
Lewat barisan sajak yang belum sempat kusampaikan
Tolong jangan terlalu memuji
Aku perempuan, aku lemah puja-puji dan kata-kata gombal
Walau ku tahu kalian laki-laki sangat mengandalkan jurus maut kata-kata

Bolehkah aku minta tolong, sebagai sahabat?
Lewat senyap nyanyian yang belum sempat kusenandungkan
Tolong jangan menatapku seperti itu
Aku perempuan, aku bisa saja salah mengartikan sorot matamu
Meski ku tahu kalian laki-laki tidak mudah mengontrol bahasa sorot mata

Perkenankan aku minta tolong, sebagai perempuan
Lewat sepinya hati yang belum sempat dipertemukan
Tolong jangan jatuh cinta padaku
Aku perempuan, aku makhluk perasaan
Karena ku tahu kalian laki-laki makhluk logika berharga diri tinggi
aku tidak ingin ada yang sakit dan rusak pada akhirnya

Tolong.