Benernya sih ENT stands for Ear Nose Throat, atau bahasa
Indonya Telinga Hidung Tenggorokan, atau bahasa susahnya Otorhinolaryngology.
Tapi karena di stase THT ini jadwalnya sering banget resched, jadi temen2
memplesetkan ENT sebagai Everyday No Teacher. Hampir tiap hari pulang jam 12.
Dibandingin sama stase anestesi yang dulu sering pulang jam 11 (malem, harap
dicatat), THT serasa santaaaai kayak di pantai.
Walaupun woles, THT ini stasenya cukup penting menurut gw,
karena kasusnya bakal banyak ditemui di kehidupan nanti sebagai dokter umum. Iya
seh, di RSCM jarang dapet rhinitis alergi atau otitis media atau laringitis yang
simpel-simpel. Banyaknya pasien kanker nasofaring, kanker laring, angiofibroma,
dan kasus aneh-aneh lainnya. Untungnya kita dapet jatah jaga malam di IGD
(kadang dapet pasien ketelan koin atau mimisan hebat) dan 2 hari di RS
Persahabatan yang pasien-pasiennya lebih “membumi”. Di RSP inilah gw belajar
banyak dan melihat banyak, mulai dari otitis media perforasi yang gendang
telinga nya bolong, sampe bantu bersihin serumen (kotoran telinga) pasien yang
segede kelereng #eewwwmoment.
Omong-omong soal serumen, di kehidupan nyata kita banyak
sekali menemui pasien yang telinganya jadi terasa budeg akibat serumen ini.
Mumpung lagi bahas serumen sekalian ajalah ya gw ngomong, itung-itung edukasi 0:)
Pasien seringnya datang dengan keluhan telinganya terasa
penuh dan pendengarannya berkurang. Begitu diintip pake otoskop, liang telinga
yang seharusnya lapang, gendang telinga yang seharusnya kinclong di ujung sana,
sama sekali ga keliatan karena tertutup serumen yang memenuhi liang telinga.
Inilah yang namanya serumen prop. Tumpukan serumen menghalangi gelombang suara
mencapai gendang telinga, jadilah terasa rada penuh dan budeg. Kadang kalo uda
parah banget, serumennya bisa jadi keras kaya batu. Pertanyaannya, kenapa bisa
terbentuk serumen prop ini?
Secara alami serumen memang diproduksi di liang telinga,
sebagai bagian dari mekanisme perlindungan terhadap benda asing (debu, kuman,
etc). Secara alami pula, liang telinga membersihkan diri sendiri dengan cara
menumbuhkan sel kulitnya. Nah, pertumbuhan sel kulit liang telinga ini anti
mainstream, di kala sel-sel kulit di bagian tubuh lainnya tumbuh dari lapisan
bawah ke atas, dia tumbuhnya nyamping, dari bagian dalam (sisi gendang telinga)
ke luar (lubang telinga). Jadi, serumen yang terbentuk di liang telinga secara
alami seharusnya akan terbuang sendiri keluar karena mekanisme ini. Terus
kenapa bisa numpuk jadi serumen prop?
YIKES |
Penyebabnya tak lain tak bukan adalah karena kejahilan
manusia itu sendiri. Ia iseng korek-korek telinganya, mungkin karena gatel atau
enak atau apalah. Tapi tahukah anda, bahwa mengorek telinga sendiri (pake
cotton bud ataupun korek kuping) malah berisiko mendorong serumen yang uda
susah-susah nyampe di lubang telinga jadi masuk lagi ke dalam. Makin
gatel/makin enak, ngoreknya makin sering, numpuknya makin banyak, jadilah
serumen prop. Udah gitu ngoreknya makin bernafsu, jadi bisa melukai dinding
liang telinga, malah jadi otitis eksterna yang urusannya lebih ribet lagi.
Kalo udah prop, tak ada pilihan lain selain minta tolong
dokter (atau mbak koas macam gw) bersihin telinga anda. Caranya gampang kok,
nanti pak dokter/mbak koas akan semprotin air hangat ke dalam lubang kuping
anda, dan seiring mengalirnya air keluar, serumen akan ikut terbawa. Cara ini
namanya irigasi/spooling. Syaratnya, gendang telinga anda ngga bolong. Yaiyalah,
kalo bolong ntar airnya malah masuk ke telinga tengah, bikin otitis media,
makin berabe lagi. Taunya dari mana kalo bolong? Gampang, kalo pernah ada cairan
keluar dari telinga, kemungkinan besar uda bolong, dan dokter waras manapun ga
akan menyemprot telinga anda. Syarat lainnya, serumen prop anda harus uda cukup
lunak biar gampang kebawa air. Makanya kalo keliatan uda keras, dokter akan
meresepkan obat (karbogliserin) buat ngelunakin serumen anda, dan disuruh
kembali lagi dalam 3-5 hari buat dispooling.
spooling. sumber: Kuliah ENT Foreign Bodies by dr. Ronny SpTHT-KL. FKUI; 2014 |
Kedengerannya serem ya, air sengaja dimasukin telinga. Tapi
percayalah, gw juga kemarin dispooling ama residen THT, rasanya sama sekali ga
sakit. Malah enak, geli-geli gimana gitu (gw emang gelian sih, kata orang kalo
gelian suaminya ganteng, amin aja deh gw). Yang ada residen THT yang
ngespooling gw kesel karena gw gerak-gerak mulu kegelian. Air yang mestinya disuction
(diisep pake alat vacuum) dari telinga gw malah dibiarin aja ama dokternya dan
gw disuruh miringin kepala sendiri karena dia ogah nyuction orang gelian. Haha,
sori dok :p.