Alias BB. Meledaknya pengguna BB di kalangan warga Indonesia baru dimulai sekitar 2
tahun lalu, namun virusnya menyebar dengan sangat cepat. Tak heran, karena
blekberi menawarkan penggunanya berbagai kemudahan berkomunikasi, apalagi
dengan sesama BB user lainnya melalui Blekberi Messenger atau BBM.
Tidak Cuma BBM, blekberi juga
menjanjikan berjuta kemudahan lain mulai social network macam facebook dan
twitter sampai aplikasi serius macam office word, pdf reader, dan powerpoint.
Pokoknya pengguna BB dijamin terangkat
status sosialnya. Terbukti tiap ada yang
ganti BB langsung heboh “cieee pake BB” ga ada tuh yang “ciee Xperia” atau
“ciee android” :p
Atau benarkan begitu?
Bisa dibilang, saat ini 85% lebih teman seangkatan saya di
kampus adalah pengguna blekberi. Padahal
dulu waktu awal saya maba, paling Cuma 40%. Belakangan banyak sekali temen2
yang beralih pada blekberi. Alasan utamanya ya BBM. Karena katanya sih BBM
mempermudah komunikasi antar sesama sejawat. Bisa chat group, bisa lebih cepet
dan lebih enak dari SMSan. Mungkin karena itulah semakin banyak pengguna BB di
dunia ini hohoho
Sebenarnya pas kemaren hp saya ilang, sempat terpikir untuk
ikut-ikutan pake BB. Memang, saya juga terkesan dengan bagaimana blekberi
mempermudah kehidupan. Asik kali ya bisa BBM dengan temen2 lain, bisa ngetweet
kapan aja, bisa buka email di mana saja,… Tapi setelah dipikir-pikir lagi, saya
mengurungkan niat. Mungkin memang asik pake BB, tapi saya takut sama dampak
jangka panjangnya, yang barangkali bisa kita sebut ‘adiksi’.
Bukan apa-apa, saya sudah mengamati salah satu orang
terdekat saya yang beberapa bulan lalu beralih pada BB. Dan saya merasakan
perbedaan pada dirinya (cieh). Sejak punya BB, ia seolah-olah gabisa lepas dari
BBnya, bangun tidur langsung nyari BB, bahkan ketiduran sambil megang BB. Dan
tak jarang saya dapati ia ketawa2 sendiri di depan BBnya, entah apa yang
dilihat.
Belum lagi pertimbangan pulsa yang jelas akan makan lebih
mahal daripada bukan BB. Akhirnya dengan menimbang, melihat, saya memutuskan
membeli Joy. Untung bagi saya,
karena less-addictive hehe. Yang penting sih buat saya hp yang bisa dipake sms,
telpon, touch screen, ada music playernya (secara saya gapunya
MP3), dan untung-untung Android. Hehe Alhamdulillah yah sesuatu banget saya
dipertemukan dengan Joy :) Mana ternyata Joy juga bisa dipake baca pdf dan ppt, sehingga saya bisa baca2
tentir di angkot (sok rajin:p)
Yah overall sih, selalu ada plus minus dari tiap sesuatu.
Memang sebaiknya kita tahu dulu apa kebutuhan kita sebelum memutuskan membeli
sesuatu yang “besar” :)
No comments:
Post a Comment