Bermacam kelebihannya ini membuat ayahnya sangat menyayangi Yusuf, lebih daripada saudara-saudara yang lain. Hal ini rupanya membuat saudara-saudaranya iri, sehingga Yusuf dibuang di sebuah sumur. Beruntung bagi Yusuf, Tuhan menyelamatkannya. Ia dipungut oleh serombongan pedagang budak, yang kemudian menjualnya ke Pak Gubernur. Pak Gubernur tidak tega melihat orang setampan dan sebaik Yusuf jadi budak, maka ia mengangkatnya sebagai anak.
Pak Gubernur memiliki seorang istri yang sangat cantik, bernama Zulaikha. Rupa-rupanya, Zulaikha terpesona dengan ketampanan Yusuf. Sehingga suatu hari, ia tak dapat menahan nafsunya dan merayu Yusuf di sebuah kamar yang tertutup. Yusuf tak ayal tergoda juga dengan kecantikan Zulaikha. Namun lagi-lagi, ketika Yusuf sudah hampir terjerumus, datanglah tanda dari Tuhannya, yang menampar Yusuf keras di muka. Ia sadar, dan segera melarikan diri ke pintu. Zulaikha yang masih dikuasai nafsu, menarik baju belakang Yusuf sehingga robek. Sialnya, di balik pintu adalah Pak Gubernur, yang sekonyong-konyong marah melihat istri dan anak angkatnya berduaan di kamar.
Meskipun kesalahpahaman sudah dijelaskan, harga diri Zulaikha tak bisa menerimanya. Yusuf pun dimasukkan penjara. Sebagai seorang Nabi, Yusuf mengakui ia lebih menyukai penjara daripada terincar bahaya nafsu manusia di luar penjara.
Tuhan Maha Pengasih. Bertahun setelahnya, keahliannya menafsirkan mimpi membuat Yusuf malah diangkat menjadi menteri di negeri yang makmur itu oleh Pak Presiden. Ceritanya, ia menafsirkan mimpi Pak Presiden yang mampu menyelamatkan negeri itu dari kemarau berkepanjangan.
Yusuf yang kini adalah menteri, melakukan perjalanan inspeksi ke desa-desa. Yang mengejutkan, di suatu desa ia dicegat oleh seorang perempuan tua jelek dan kisut, yang mengaku adalah Zulaikha. Yang telah jadi kisut dan jelek karena sakit cinta, ditolak oleh Yusuf. Yusuf yang kasihan, bertanya kepadanya;
"Masihkah kau mengharapkanku?"
Zulaikha, yang melihat harapan, segera menjawab: "Ya Yusuf, aku masih mengharapkanmu"
Namun setelah itu, Yusuf hatinya menjadi enggan. Ia gengsi, masa ia yang tampan tak tertandingi, harus bersanding dengan perempuan tua jelek dan kisut ini?
Lagi-lagi Tuhan menegurnya, kali ini melalui Jibril. Kurang lebih seperti ini:
"Hai Yusuf, janganlah kamu melambungkan harapan seorang perempuan kemudian mencampakkannya. Tak patut bagimu. Bertanggung jawablah atas perkataanmu. Nikahi dia, minta keislamannya"
Yusuf yang sangat patuh pada Tuhan, seketika tunduk. Ia mengajukan syarat pada Zulaikha. "Aku mau bersamamu, dengan maskawin keislamanmu"
"Apapun, Yusuf, apapun"
Seketika setelah Zulaikha mengikrarkan keislamannya, wajahnya diliputi cahaya dan dalam sekejap menjadi cantik jelita seperti muda lagi. Kini keadaan berbalik. Justru giliran Yusuf terpesona dan limbung dibuatnya. Pernikahan pun dilangsungkan.
Namun anehnya setelah menjadi muslim, Zulaikha tak melihat apapun, hanya Tuhan, Tuhan, dan Tuhan. Sepanjang malam ia solat, tak berhenti sedikitpun untuk melayani suaminya. Ia benar-benar telah jatuh cinta pada Tuhan. Yusuf awalnya sabar, menunggu Zulaikha bersalam, namun setelah salam, ia berdiri lagi dan takbir untuk solat lagi. Begitu seterusnya. Akhirnya Yusuf menjadi tidak sabar dan menarik bagian belakang mukena Zulaikha sehingga robek.
Hei, bukankan kejadian ini sepertinya pernah terjadi, dahulu sekali? Hanya saja pelakunya terbalik. Dulu Yusuf dirobek bajunya, kini Zulaikha dirobek mukenanya.
Tuhan pun berfirman kepada Zulaikha, agar ia memedulikan Yusuf. Bukankah dulu ia mengharapkannya? Zulaikha yang sudah kepalang cinta pada Tuhan, mengikuti saja apa Kata Tuhan.
Begitulah cinta yang hakiki, yang cinta karena Tuhan. Sungguh tak rugi dan pasti indah. Siapa sangka Yusuf yang dulu menolak Zulaikha karena Allah, kini menginginkan Zulaikha juga karena Allah. Siapa kira Zulaikha yang dulu merobek baju Yusuf saking nafsunya, kini justri dirobek mukenanya karena tak ada nafsu sama sekali? :)
Entah kenapa belakangan sering banget dengar kisah Yusuf-Zulaikha ini. Pertanda apakah? :)
No comments:
Post a Comment