tempat di mana ia bisa bebas berkontemplasi, memikirkan hari ininya, merenungi masa lalunya, dan merencanakan masa depannya. tempat ia bebas menjadi dirinya sendiri, melepas segala topeng yang ia kenakan di tengah keberadaan orang lain. tempat ia khusyuk berbicara pada Tuhannya, berkeluh kesah dan curhat sepuas hatinya, tanpa ada seujung kuping pun mendengarkan.
Bagiku, tempat itu di atap kosan di malam hari. dengan pemandangan spektakuler langit berbintang. Pada hamparan kelam kemilau itulah aku menemukan kesendirian. Pada puluhan kerlip tanpa dosa itulah aku berbicara, dengan berharap sepenuh hati Penciptanya yang agung mendengarkan. Tentang hal kecil saja, seperti ujian sekolah yang rasanya tak pernah habis, atau masalah cowok yang sewaktu-waktu bisa sangat mengganggu pikiran. Lewat bahasa yang kadang tak terucap, aku melepas semua topeng. Di sini, sepi, sendiri, tak ada gangguan. Di sini aku mencoba mengangkat semua beban dunia, untuk sesaat saja merasakan kedekatan dengan Tuhan yang rasanya belakangan makin sulit aku dapatkan.
Atap kosan, 12.10 AM, langit cerah.
No comments:
Post a Comment