tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
tapi juni kini sudah juli
tak bisa lagi naik ke langit
tak bisa lagi naik ke langit
dibiarkannya yang terlanjur turun
membasahi bunga-bunga pohon itu
membasahi bunga-bunga pohon itu
-Sapardi Djoko Damono, dengan sedikit tambahan-
No comments:
Post a Comment