Monday, March 10, 2014

Serem-serem Serumen

Benernya sih ENT stands for Ear Nose Throat, atau bahasa Indonya Telinga Hidung Tenggorokan, atau bahasa susahnya Otorhinolaryngology. Tapi karena di stase THT ini jadwalnya sering banget resched, jadi temen2 memplesetkan ENT sebagai Everyday No Teacher. Hampir tiap hari pulang jam 12. Dibandingin sama stase anestesi yang dulu sering pulang jam 11 (malem, harap dicatat), THT serasa santaaaai kayak di pantai.

Walaupun woles, THT ini stasenya cukup penting menurut gw, karena kasusnya bakal banyak ditemui di kehidupan nanti sebagai dokter umum. Iya seh, di RSCM jarang dapet rhinitis alergi atau otitis media atau laringitis yang simpel-simpel. Banyaknya pasien kanker nasofaring, kanker laring, angiofibroma, dan kasus aneh-aneh lainnya. Untungnya kita dapet jatah jaga malam di IGD (kadang dapet pasien ketelan koin atau mimisan hebat) dan 2 hari di RS Persahabatan yang pasien-pasiennya lebih “membumi”. Di RSP inilah gw belajar banyak dan melihat banyak, mulai dari otitis media perforasi yang gendang telinga nya bolong, sampe bantu bersihin serumen (kotoran telinga) pasien yang segede kelereng #eewwwmoment.

Omong-omong soal serumen, di kehidupan nyata kita banyak sekali menemui pasien yang telinganya jadi terasa budeg akibat serumen ini. Mumpung lagi bahas serumen sekalian ajalah ya gw ngomong, itung-itung edukasi 0:)

Pasien seringnya datang dengan keluhan telinganya terasa penuh dan pendengarannya berkurang. Begitu diintip pake otoskop, liang telinga yang seharusnya lapang, gendang telinga yang seharusnya kinclong di ujung sana, sama sekali ga keliatan karena tertutup serumen yang memenuhi liang telinga. Inilah yang namanya serumen prop. Tumpukan serumen menghalangi gelombang suara mencapai gendang telinga, jadilah terasa rada penuh dan budeg. Kadang kalo uda parah banget, serumennya bisa jadi keras kaya batu. Pertanyaannya, kenapa bisa terbentuk serumen prop ini?
YIKES
Secara alami serumen memang diproduksi di liang telinga, sebagai bagian dari mekanisme perlindungan terhadap benda asing (debu, kuman, etc). Secara alami pula, liang telinga membersihkan diri sendiri dengan cara menumbuhkan sel kulitnya. Nah, pertumbuhan sel kulit liang telinga ini anti mainstream, di kala sel-sel kulit di bagian tubuh lainnya tumbuh dari lapisan bawah ke atas, dia tumbuhnya nyamping, dari bagian dalam (sisi gendang telinga) ke luar (lubang telinga). Jadi, serumen yang terbentuk di liang telinga secara alami seharusnya akan terbuang sendiri keluar karena mekanisme ini. Terus kenapa bisa numpuk jadi serumen prop?

Penyebabnya tak lain tak bukan adalah karena kejahilan manusia itu sendiri. Ia iseng korek-korek telinganya, mungkin karena gatel atau enak atau apalah. Tapi tahukah anda, bahwa mengorek telinga sendiri (pake cotton bud ataupun korek kuping) malah berisiko mendorong serumen yang uda susah-susah nyampe di lubang telinga jadi masuk lagi ke dalam. Makin gatel/makin enak, ngoreknya makin sering, numpuknya makin banyak, jadilah serumen prop. Udah gitu ngoreknya makin bernafsu, jadi bisa melukai dinding liang telinga, malah jadi otitis eksterna yang urusannya lebih ribet lagi.

Kalo udah prop, tak ada pilihan lain selain minta tolong dokter (atau mbak koas macam gw) bersihin telinga anda. Caranya gampang kok, nanti pak dokter/mbak koas akan semprotin air hangat ke dalam lubang kuping anda, dan seiring mengalirnya air keluar, serumen akan ikut terbawa. Cara ini namanya irigasi/spooling. Syaratnya, gendang telinga anda ngga bolong. Yaiyalah, kalo bolong ntar airnya malah masuk ke telinga tengah, bikin otitis media, makin berabe lagi. Taunya dari mana kalo bolong? Gampang, kalo pernah ada cairan keluar dari telinga, kemungkinan besar uda bolong, dan dokter waras manapun ga akan menyemprot telinga anda. Syarat lainnya, serumen prop anda harus uda cukup lunak biar gampang kebawa air. Makanya kalo keliatan uda keras, dokter akan meresepkan obat (karbogliserin) buat ngelunakin serumen anda, dan disuruh kembali lagi dalam 3-5 hari buat dispooling.

spooling. sumber: Kuliah ENT Foreign Bodies by dr. Ronny SpTHT-KL. FKUI; 2014
Kedengerannya serem ya, air sengaja dimasukin telinga. Tapi percayalah, gw juga kemarin dispooling ama residen THT, rasanya sama sekali ga sakit. Malah enak, geli-geli gimana gitu (gw emang gelian sih, kata orang kalo gelian suaminya ganteng, amin aja deh gw). Yang ada residen THT yang ngespooling gw kesel karena gw gerak-gerak mulu kegelian. Air yang mestinya disuction (diisep pake alat vacuum) dari telinga gw malah dibiarin aja ama dokternya dan gw disuruh miringin kepala sendiri karena dia ogah nyuction orang gelian. Haha, sori dok :p.

Kalo uda dibersihin, telinga akan kerasa plong dan pendengaran membaik. Pokoknya enak deh. Tapi seenak-enaknya spooling, ogah kan kalo harus bolak-balik ngeluarin duit buat dokter THT nya? Mending cegah jangan sampe serumen prop. Caranya, NEVER EVER bersihin telinga sendiri. Boleh pake korek kuping, tapi minta bantuan orang, karena orang akan bisa ngeliat si serumen di telinga kamu. Jadinya ngebersihinnya bisa terarah dan less likely akan terbentuk prop. Ga harus dokter THT kok, ibu, temen, atau ibu kosan juga boleh. Asal jangan kegelian aja, soalnya takutnya malah korek kuping bisa menggores liang telinga sementara kamu memberontak. Heheh. Semoga bermanfaat. Doain gw ya, minggu ujian THT minggu ini :”)

No comments:

Post a Comment