Eropa. Tanah impian semua orang (atau setidaknya tanah
impianku). Menikmati matahari di depan menara Eiffel, menyusuri birunya sungai
Danube, piknik di pinggiran kanal Amsterdam, menatap sunset dari cantiknya
bukit-bukit Budapest, atau sekedar mengagumi kemegahan bangunan tua di Wina,
siapa siiih yang ga pingin?
Alhamdulillah, late spring 2014 kali ini aku berkesempatan
menjejakkan kaki di tanah Eropa. Event utamanya sih buat ikutan kongres
mahasiswa kedokteran dan biomedis internasional (ISCOMS 2014) di Groningen,
Belanda. Dina, temen sekelompok skripsiku, ngirimin karya skripsi kita bersama
dan Alhamdulillah lolos presentasi di sana. (Psst, aku gatau lho dia submit.
Tau-tau dia ngasi tau pas uda lolos aja, dan ngajak bekpekeran). Mumpung-mumpung
lagi libur 4 minggu nih, sekalian aja kita Eurotrip :D Alokasi waktu 2 minggu,
dengan budget seminimal mungkin. Jadilah kita berdua ciwi-ciwi hijabers, gone
to our first backpacking trip across EUROPE!
Perjalanan dimulai
dengan penerbangan GA 88 CGK-AMS tanggal 30 Juni jam 00.55 dini hari. Kenapa
pilih Garuda? Karena satu-satunya maskapai yang merespon proposal kami dan
ngasi diskon buat airfare nya. Yaay! Total kami bayar USD 925 buat PP
Jakarta-Amsterdam. Mayan laah, kalo selevel Garuda biasanya jauh lebih dari
itu, minimal USD 1200 lah. Trus ternyata, flight kami yang tanggal 30 itu
merupakan penerbangan Garuda pertama yang direct Jakarta-Amsterdam tanpa
transit. Istilahnya Inauguration Flight. Sebelumnya aku juga tau sih kalo GA
CGK-AMS itu direct, tapi aku gatau kalo ternyata tgl 30 Juni itu penerbangan
direct pertama :p Kami para penumpang disambut dengan buffet enak di ruang
tunggu boarding (dimsum, bakso malang, quiche Lorraine, berbagai minuman segar,
dll) dan dikasi souvenir eksklusif scarf sutra yang cantik banget J Alhamdulillah ya,
belum berangkat uda ada keberuntungan macam ini, semoga pertanda baik buat
perjalanan selanjutnya J
Sampai Amsterdam jam 9 paginya (perjalanan direct flight 14
jam, dengan perbedaan waktu Amsterdam 5 jam lebih lambat daripada Jakarta). Di
bandara Amsterdam Schiphol pun kami disambut noni-noni Belanda yang bagiin
tulip kayu dengan tag “Inauguration Flight Garuda Indonesia Jakarta-Amsterdam”
yeey!
Kesan pertama di Eropa: rapih! Aku bukannya asing ya, dulu
juga sempet ke bandara KLIA di KL, Malaysia. Schiphol ini ya mirip-mirip KLIA
gitu lah, ya jangan dibandingin sama Soekarno-Hatta, wkwk. Bandaranya bersih
banget dan gede banget.
Kesan kedua: Culture shock! Baru aja keluar di pintu
arrival, eh ada pasangan bule yang dengan cueknya cium-ciuman. Hehe, baru
pertama kali ini liat orang ciuman langsung dengan mata kepala sendiri. Di
Eropa yang namanya PDA udah biasa ya, ga berapa lama kemudian juga aku
menemukan banyak yang semacam itu; peluk-pelukan, gandeng-gandengan, dll. Biasa
aja di sana, yang ga biasa ya akunya, risih, haha.
Setelah berbingung-bingung finding our way around Schiphol,
kita pun naik kereta ke pusat kota Amsterdam. Stasiun keretanya pas di bawah
bandara, jadi tinggal turun escalator doang. Harga tiket sampe stasiun
Amsterdam central 4,5 Euro. Keretanya juga oke bgt bo, double decker. Dan free
wifi :D
Sesampainya di Central Station, aku nitipin koper ke seorang
temen di Amsterdam, sebut saja Bunga (emang namanya Bunga btw :p) Daaaan
perjalanan Eurotrip of my life pun dimulai!
Secara kasar, selama 17 hari aku di Eropa, aku merencakan ke
tempat-tempat berikut:
- Amsterdam, NL
- Groningen, NL (for the congress)
- Brussel, BE
- Paris, FR
- Praha, CZ
- Wina, AU
- Roma, IT
- Barcelona, SP
- Berlin, DE
Untuk ke mana-mananya, setelah googling2 dan tanya2, metode
paling murah dan feasible adalah dengan Eurolines Pass. Eurolines itu nama
perusahaan bus gitu, yang melayani perjalanan across Europe. Harga buat under
26 di bulan itu (mid-season) adalah 215 EUR, yang dengan Pass tsb kita bebas ke
mana aja di Eropa selama 15 hari. Literally ke mana aja, mulai dari Eropa
selatan macam Spanyol Itali sampai Eropa Utara negaranya para Viking
Skandinavia, bahkan sampe UK. Tapi yaa karena keterbatasan waktu, akhirnya
itinerary kita jadi begini:
Amsterdam – Brussel – Paris – Amsterdam – Groningen –
Amsterdam – Budapest – Bratislava – Wina – Praha – Berlin – Paris – Amsterdam.
Ke Amsterdamnya berkali-kali ya, istilahnya sebagai tempat
transit, soalnya kan kita naro koper di sana, dan setelah kongres di Groningen
kita emang kudu balik Amsterdam dulu sebelum ke Budapest karena gada trayek
Groningen – Budapest. Terus Paris nya dua kali, karena Paris emang ga cukup
sekali J
Sebenarnya kita berat banget ngorbanin Roma – Barcelona, tapi dilihat dari
waktu dan ketersediaan jadwal bus, habis dari Roma itu kita susah banget
kemana-mana. Bus dari Roma Cuma seminggu 2-3 kali itu pun Cuma ke kota-kota
tertentu. Jadilah kita ganti tujuan ke Budapest. Padahal tadinya uda booking
Amsterdam – Roma loh, dan uda ngebayangin bakal mengagumi kejayaan Romawi dan
bakal do as the Romans do. Tapi ya harus realistis lah, waktu terbatas dan
budget pas-pasan. Bye Roma, bye Barcelona, semoga diketemuin lagi di waktu yang
lebih baik dan bersama orang yang lebih special (ngayaaal wkwk :”))
---bersambung ke cerita masing-masing kota
No comments:
Post a Comment