Friday, February 22, 2013

Teh CQ

Dulu, dulu sekali, bertahun yang lalu, aku pernah punya mimpi besar. Jadi medalis di Olimpiade Biologi internasional. Banyak yang sangsi akan impianku yang satu ini, bahkan aku sendiri. Bisa apa aku si anak yang suka skip ini, mau dapet medali lagi. Tapi namanya mimpi kan, selalu ada kemungkinan terwujud. Kalo bisa diimpikan berarti bisa diraih, begitu kata Om Walt Disney. Jadi aku tak peduli kata orang dan berusaha sebisaku mengejarnya. 

Nah dalam proses pengejaran mimpi ini, ada seseorang yang selalu inspirasional buatku. Dialah teh CQ, mentor kesayanganku yang cantik dan baik hati. Beliau yang terpapar denganku selama 2 tahunan, kebetulan adalah teteh sekandungnya sahabatku. Pertama kali ketemu waktu itu, aku yang ambisius dan cerewet, dengan teh CQ yang teduh dan kalem. di Wisma. Dengan setumpuk soal dan segunung pertanyaan dan sekardus konsumsi.

Beliaulah yang bisa mengatasi keingintahuanku yang waktu itu sangat besar. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kadang absurd dari mulut seorang bocah 15 tahun. Menyulut semangat sampai berapi-api, di saat yang sama juga menyejukkan bara ke-tidakmaukalah-an ku. Kagum sekali aku waktu itu dengan Teh CQ. Selalu senang kalau waktunya bahas soal atau kuliah singkat bersama beliau, yah walau terkadang beliau berapi-api aku berair-air. haha. 

Beliau juga yang membantu membangkitkan aku saat aku terpuruk dalam kekecewaan. Kata-katanya, entah bagaimana, bisa menenangkan hatiku yang kacau. Mengingatkanku bahwa semua yang sudah terjadi padaku semata adalah kehendak Allah, bahwa aku boleh saja berusaha sekeras yang aku mampu, tapi hasil tidak selalu sesuai dengan apa yang aku mau. Membuatku percaya kepada makna di balik kegagalan. Meyakinkanku bahwa aku tidak seterpuruk yang kukira. Dan menghidupkan kembali cahaya harapan yang sempat redup. 

Maka di sinilah aku sekarang, di Sekolah Kedokteran yang boleh jadi terbaik di Indonesia. Ajaibnya, aku sekelas dengan beberapa orang yang pernah juga "disentuh" oleh tangan ajaib Teh CQ. Ada Damar, Rezky, Tania, orang-orang brilian yang dulu pernah disebutkannya dalam cerita tentang murid-muridnya yang lain. Lucu juga. Beberapa kali kami membahas kembali masa indah bersama Teh CQ, satu hal yang menyambungkan kami. 

Tidak hanya di sesi belajar bersama. Beberapa kali setelah lulus SMA, aku bertemu dengan Teh CQ. Dan tatapannya masih sama, meneduhkan. Pernah satu sore aku sedang bete-betenya karena suatu hal konyol, dan kebetulan aku bertemu beliau, setelah lama sekali rasanya. Dengan dalih nostalgia, beliau membawaku ke restoran pecel setempat dan menemaniku sampai hatiku tenang lagi. Untung ada Teh CQ :)

Terima kasih Allah sudah mempertemukanku dengan orang yang luar biasa. Terima kasih juga Teh CQ atas semua ilmunya, dukungan, semangat, dan keteduhannya. Semoga Teh CQ selalu bisa menebarkan manfaat dan inspirasi buat banyak orang, disayang Allah, dimudahkan urusan dunia dan akhiratnya :) Aku ingin seperti Teh CQ nanti, hehe. Doakan ya. Salam hangat, Teh, dari Salemba :-*




1 comment: