Tuesday, November 30, 2010

Ironis sekali

hari ini, gw belajar bagaimana seorang dokter berkomunikasi dengan pasiennya secara empatik. jadi ada banyak sekali tahapan-tahapannya,
1. membuat pasien nyaman
jadi di sini dokter menjabat tangan pasien, memperkenalkan diri, mempersilakan duduk, berbasa-basi, baru nanya 'ada yang bisa saya bantu?'

2. mengajukan pertanyaan

3. mendengar aktif
dokter mengulang inti dari apa yang ingin diungkapkan pasien, dan mengungkapkan perasaan pasien. misal: "jadi ibu sudah 3 bulan ini susah buang air besar ya bu?" "tampaknya ibu khawatir mengalami penyakit yang sama dengan adik ibu, yaitu kanker usus?"

4. memberikan informasi
info yang diberikan harus jelas, lengkap, jujur

setelah dipraktekkan, ternyata susah tau. komunikasi antara dkter-pasien harus sangat berhati-hati, jangan sampai salah omong agar pasien tidak bingung dan menjad tertutup. i tried really hard to communicate.

sementara sore ini gw ke dokter kulit di Matraman mau konsul soal kulit gw yang menghitam sejak tinggal di Salemba (my mother is very aware). tapi dokter itu tidak mencerminkan kriteria dokter idela yang daijarkan pada gw siang hari itu.
dokter itu ga jabat tangan, ga memperkenalkan diri, bahkan pas gw dah nunggu di depan dia (lagi ga ada pasien). dia telpon sama seseorng lama banget!

ironis ya

No comments:

Post a Comment