Friday, July 13, 2012

Toy Story 3: Tak Ada Yang Abadi

-ini resensi yang kutulis buat majalah An-naba :D-
courtesy of hermansaksono.com

Siapa yang tak kenal Toy Story, sebuah film animasi garapan studio animasi terkemuka Pixar?  Installment ketiga ini merupakan penutup dari trilogi Toy Story. Cerita kali ini masih berkisar pada Woody si boneka koboi dan teman-teman mainannya yang bisa berbicara dan bergerak layaknya manusia. Andy, pemilik Woody , kini telah berusia 18 tahun. Dan seperti semua remaja 18 tahun, Andy tak lagi bermain dengan Woody dan mainan masa kecilnya yang lain. Sebentar lagi Andy akan segera pergi kuliah di kota lain. Namun secara tidak sengaja, mainan-mainan Andy tersumbangkan ke Sunnyside, sebuah tempat penitipan anak. 

Saat mainan-mainan Andy berusaha kabur dari tempat penitipan, sialnya, mereka ketahuan oleh Lotso. Lotso adalah boneka beruang pemimpin mainan-mainan di Sunnyside . Ia jadi jahat karena  sakit hati dibuang pemiliknya.  Mereka pun terlibat sebuah petualangan seru untuk kabur dari Sunnyside dan kembali pada Andy.

Sayangnya, mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa Andy tidak menginginkan mereka lagi, meskipun Andy juga merasa sayang untuk membuang mereka. Akhirnya dengan akal cerdiknya, Woody berhasil menyelamatkan mereka semua sehingga mereka tetap diajak bermain dan terawat dengan baik. Bagaimana caranya? Wah sebaiknya film ini memang ditonton sendiri deh, karena benar-benar menguras emosi dan airmata. Kapan lagi kan, orang dewasa menangis gara-gara mainan?

Cerita Toy Story 3 kali ini berusaha menunjukkan, bahwa seberapa pun sayangnya kita pada sesuatu, di dunia ini tidak ada yang abadi. Akan ada saatnya kita harus berpisah dengan orang (atau barang) yang kita sayangi. Dan percayalah, bahwa di balik perpisahan itu, kita akan mendapat ganti yang lebih baik. Andy mendapat kehidupan baru di perkuliahan, Woody dan teman-teman mendapat majikan baru yang sangat menyayangi mainan.

Alur yang tidak mudah ditebak, cerita yang mengaduk emosi, didukung kualitas grafis yang memanjakan mata khas Pixar, membuat film ini sangat cocok untuk ditonton bersama teman-teman atau keluarga di kala senggang. 

No comments:

Post a Comment