Hari 3
Tema: Langit (Usul Muthia)
Di zaman modern penuh polusi cahaya ini, mungkin langit malam yang pekat dan cantik sudah jadi barang langka. Cuma sedikit orang yang masih ingat bagaimana cantiknya langit malam saat benar-benar gelap, dengan taburan bintang yang berkelip menggoda. Belum lagi jika langit ditingkahi seleretan cahaya meteor, atau yang biasa dikenal "bintang jatuh". Bayangkan duduk santai ditemani angin sepoi dini hari, dan tiba-tiba, set! Sebuah meteor numpang lewat di atas kepala kita.
Not a scene you will forget for maybe a lifetime :)
Hujan meteor (
meteor shower) adalah event tahunan yang ditunggu oleh para
skygazer. Salah satu yang paling ditunggu adalah hujan meteor Perseids, yang bisa diamati setiap awal bulan Agustus. Ketika Perseids mencapai puncaknya, kita bisa melihat sampai 100 meteor per jam. Dinamakan Perseids, karena semua meteornya terlihat berasal dari satu titik di dekat konstelasi Perseus. Dari Indonesia pada bulan-bulan ini, Perseus baru terbit menjelang tengah malam. Menemukannya gampang saja, lihat ke langit timur laut, Perseus ada di utaranya Capella,
a star so bright you cannot miss ;) Oiya FYI Perseus juga dekat dengan konstelasi Taurus, yang khas dengan bentuk huruf V nya, dan bintang yang paling terang yaitu Aldebaran di ujung salah satu kaki V tersebut. Kenapa saya bawa-bawa Taurus? Karena itu zodiak saya :p (pentingbanget)
|
Perseus the Hero. Notice the bright Capella to the south and Taurus (upside-down V) in the east. Sumber: falakonline.net |
Walaupun sebenernya, untuk menyaksikan Perseids kita gaperlu susah-susah nyari dimana Perseus (capedeh hehe), karena meteornya tersebar di seluruh bidang langit. Cuma kalo kita mau mastiin itu bener meteor Perseids, telusuri aja jejak meteornya, bisa dipastikan ia berasal dari satu titik di depan (??) Perseus :D
Jadi, bagaimana cara biar dapet liat pertunjukan langit paling spektakuler tahun ini? Gampang banget!
Pertama, pastikan dulu tanggalnya benar. Perseids tahun ini diperkirakan mencapai puncaknya (50-100 meteor/jam) pada 13 Agustus 2013 (deket lebaran, tuh). Meskipun untuk menyaksikannya kita gaperlu juga nunggu 13 Agustus, karena yang namanya hujan meteor terjadi dalam rentang waktu beberapa hari-minggu. Boleh kalo penasaran banget coba mengamati sejak seminggu sebelumnya, dengan rate yang makin meningkat seiring mendekati puncak. (Psst, bahkan beberapa malam lalu saya uda bisa lihat meteor selama seminggu loh, meskipun ga semuanya Perseids, tapi nyampur sama meteor-meteor Delta Aquarids yang berasal dari konstelasi Aquarius :)) Pastikan saja anda tidak melewatkan puncaknya tanggal 13, karena jumlah meteor akan menurun drastis setelah itu. Beruntungnya, tahun ini bulan tanggal 13 Agustus sedang sabit, jadi insya Allah sinarnya ga begitu menghalangi observasi meteor :)
|
Perseids Tahun ini. Sumber: Facebook HAAJ |
Kedua, pastikan tempatnya oke. Untuk melihat meteor (atau event perbintangan apapun) kita butuh langit yang benar-benar gelap dengan lapang pandang yang luas. Ini agak sulit, karena yaa tau sendirilah gemerlapnya lampu kota :'D Boleh coba mungkin tengah sawah atau tengah lapangan, atau sesial-sialnya jemuran. Tapi angkat dulu semua jemurannya biar tidak menghalangi pandangan :D Mau nyaman, boleh bawa alas duduk biar ga kotor, selimut biar hangat, minum biar ga dehidrasi, dan binokular kalo punya. Meskipun gaperlu binokular buat nonton meteor, tapi pasti ga nahan deh untuk meneropong bintang-bintang cantik di atas sana :)
Ketiga, persiapkan fisik dan mental. Meteor cenderung paling bagus dilihat pada jam-jam lewat tengah malam sampai menjelang subuh. Jadi biar fisiknya kuat dan ga ketiduran, siangnya bisa tidur dulu. At least siapkan sejam lah buat mengamati Perseids. Biar mentalnya kuat (lewat tengah malam bo) banyakin istighfar dan jangan lupa solat tahajud. Seru lo, tahajud under the stars ;)
Terakhir, enjoy the show! Meteor Perseids bisa muncul di bidang langit mana saja, di depan konstelasi apa saja, dan kapan saja. So, buat dirimu senyaman mungkin, buka mata selebar mungkin, fokus pada satu bidang langit saja, misalnya langit sebelah selatan, dan tidak usah pedulikan langit yang lain. Makanya penting lapang pandang yang luas biar keliatan langitnya luas dan kita tidak melewatkan meteor-meteor cantik tersebut. Yang namanya meteor, terjadinya cuma sepersekian detik saja, berupa seleretan cahaya yang subhanallah banget. Bakal nyesel kalo cuma dilihat di ujung mata doang :'D Maka mari buka mata lebar-lebar!
|
Perseids meteor. Sumber: NatGeo 2009 |
The Science Behind Perseids
Meteor Perseids berasal dari debu komet Swift-Tuttle yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan 210.000 km/jam (whooosh!) sehingga menimbulkan percikan cahaya yang terlihat dari bumi seperti "bintang jatuh". Komet, seperti planet, juga bergerak mengorbit matahari. Komet Swift-Tuttle ini orbitnya berbentuk sangaat lonjong, dengan ujung terluar letaknya lebih jauh dari Pluto, dan
perihelion (titik terdekat dengan matahari) ada di dalam orbit bumi. Komet ini meninggalkan debris-debris berupa pecahan komet di sepanjang orbitnya. Pada awal Agustus (tanggal-tanggal terlihatnya hujan meteor Perseids), bumi melintasi orbit Swift-Tuttle yang penuh debris ini. Nah, debu yang menggesek atmosfer inilah yang kita lihat sebagai meteor.
|
Ilustrasi bumi yang memotong orbit Swift-Tuttle. Sumber: Earthsky.org via AstroBob |
REFERENSI:
- Ahmad S. Meteor perseids di hari raya. Malaysia: 2013. Tersedia dari: URL: http://falakonline.net/semesta/2013/07/meteor-perseids-di-hari-raya/. Diakses pada: 3 Agustus 2013
- McClure B. Everything you need to know: Perseid meteor shower. 2013. Tersedia dari: URL: http://earthsky.org/astronomy-essentials/everything-you-need-to-know-perseid-meteor-shower. Diakses pada: 3 Agustus 2013