Wednesday, February 16, 2011

Stem Cell

yah yah i know, ga sah ngambil sumber LTM, atau artikel ilmiah apapun dari blogspot, wordpress, atau apapun. tapi gw toh cuman pingin share LTM gw aja, kali ini gw bikin LTM tentang stem cell. semoga aja you find it useful :D

SEL PUNCA

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan dan perkembangan ini dimulai sejak masa paling awal terbentuknya makhluk hidup, yaitu dari penyatuan sel gamet jantan dan betina (pada makhluk hidup tingkat tinggi). Bagaimana sebuah sel sederhana yang awalnya hanya satu sel bisa berkembang menjadi suatu organisme yang begitu kompleks dan terdiri dari berbagai jenis sel, masing-masing sel memiliki fungsinya tersendiri? Diferensiasi sel memegang peranan penting dalam proses perkembangan ini.

Diferensiasi sel adalah proses berkembangnya suatu sel menjadi berbagai macam jenis sel yang berbeda struktur dan fungsinya. Tidak semua sel bisa mengalami proses diferensiasi ini. Sel punca, atau lebih biasa dikenal dengan stem cell, merupakan jenis sel yang bisa berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Karena itulah, sel punca juga dikenal sebagai sel induk. Dengan kata lain, sel punca adalah sel yang belum berdiferensiasi dan memiliki potensi yang tinggi untuk tumbuh menjadi berbagai macam sel yang berbeda struktur dan fungsinya secara spesifik.1
Ada banyak jenis sel punca. Pembagiannya ini berdasarkan tempat terdapatnya dan berhubungan langsung dengan perbedaan kemampuan diferensiasinya.

1. Berdasarkan sumbernya
a. Sel punca embrionik (Embryonic stem cell)
Sesuai dengan namanya, sel punca embrionik adalah sel punca yang diambil dari sumber embrio makhluk hidup. Suatu proses yang dikenal dengan IVF (in vitro fertilization) menghasilkan banyak embrio dari banyak sel telur yang dibuahi, namun hanya satu embrio yang akhirnya akan ditanamkan kepada rahim seorang perempuan. Embrio-embrio sisa IVF ini biasa menjadi sumber dari sel punca embrionik2.

Embrio merupakan perkembangan lanjutan dari zigot. Sel sperma haploid manusia dan sel ovum haploid akan bersatu membentuk zigot. Zigot ini kemudian akan membelah secara mitosis menghasilkan embrio. Pada usia 3-5 hari, embrio akan berupa blastosis, yaitu bola sel berongga yang terdiri dari trofoblas (lapisan sel luar yang meyelimuti blastosis), blastosol (rongga di dalam blastosis), dan inner cell mass3. Inner cell mass ini yang akan berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel yang memebntuk organisme dewasa4. Karena berasal dari embrio, sel punca embrionik ini bisa berkembang menjadi semua jenis sel.

Menumbuhkan sel punca di laboratorium dikenal dengan istilah kultur sel. Inner Cell Mass dipindahkan ke wadah yang sudah dilapisi sel kulit tikus yang sudah dimodifikasi agar sel kulit tikus ini tidak membelah. Fungsinya adalah agar sel punca memiliki tempat untuk menempel. Setelah beberapa hari, sel punca ini akan tumbuh memenuhi satu wadah. Kemudian secara perlahan sel ini akan dipindahkan ke wadah lain, begitu terus selama beberapa bulan sehingga didapatkan jutaan sel punca embrionik yang belum berdiferensiasi. Proses ini disebut sebagai subkultur3.

b. Sel punca dewasa (adult stem cell)

Pada organisme dewasa pun terdapat sel yang bisa berdiferensiasi. Hal ini diperlukan apabila sel organisme dewasa rusak atau jumlahnya sedikit, sel punca dewasa bisa berdiferensiasi dan berploriferasi menggantikan sel yang rusak tersebut. Sel punca dewasa juga dikenal sebagai somatic stem cell.

Sel punca dewasa ini merupakan sekumpulan sel yang belum berdiferensiasi yang ditemukan pada organ atau jaringan yang telah berdiferensiasi. Tidak seperti sel punca embrionik yang sumbernya jelas (Inner cell Mass), sel punca dewasa ini tidak dikethaui dari mana sumbernya.

Sel punca dewasa ini khusus berdiferensiasi menjadi sel yang menyusun jaringan atau organ tempat terdapatnya. Kemampuan diferensiasinya di bawah sel punca embrionik. Oleh karena itulah, fungsi utama dari sel punca dewasa adalah memperbaiki dan regenerasi jaringan2,3,.
Sel punca dewasa ini bisa ditemui pada berbagai macam jaringa, di antaranya sel hematopietik (yang akan berdiferensiasi menjadi sel-sel darah), sel stroma atau sel mesenkimal (terdapat pada sumsum tulang, dapat berdiferensiasi menjadi sel tulang rawan, sel tulang keras, sel lemak, dan beberapa sel jaringan ikat lainnya), sel punca neural (berdiferensiasi menjadi neuron, astrosit, dan oligodendrosit), sel punca epithelial (yang akan berdiferensiasi menjadi sel goblet dan beberapa sel lainnya), serta sel punca kulit (ditemukan pada kulit dan folikel rambut, nantinya akan berdiferensiasi menjadi keratinosit)3.


c. Berdasarkan kemampuan diferensiasinya5
1. Totipoten. Dapat berdiferensiasi menjadi semua macam sel yang bisa membentuk satu organisme dewasa utuh. Terdapat pada morula, yaitu fase awal embrional yang terbentuk setelah zigot.
2. Pluripoten. Dapat berdiferensiasi menjadi hamper semua sel, yang berasal dari tiga lapisan embrional (ektoderm, mesoderm, dan endoderm)
3. Multipoten. Dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang jenisnya hamper sama. Misalnya sel hematopoietic yang dapat menjadi sel darah merah dan sel darah putih.
4. Oligopoten. Dapat berdiferensiasi menjadi sedikit jenis sel, misalnya sel punca myeloid atau sel punca limfoid.
5. Unipoten. Dapat berdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, namun mempunyai sifat “mempebaharui diri” yang membedakannya dari “bukan sel punca”.

Oleh karena kemampuan uniknya yang bisa berdiferensiasi inilah, sel punca memberikan harapan besar dalam bidang biomedis. Sel punca sangat berguna dalam regenerasi jaringan dan organ, dan ini merupakan kegunaan utama yang paling aplikatif dari sel punca3. Selain itu, sel punca juga dikembangkan untuk pengobatan penyakit saraf seperti Parkinson dan Alzheimer3,4.Sel punca hematopoietic pun sudah banyak digunakan dalam pengobatan penyakit yang berhubungan dengan darah, misalnya sickle cell anemia6.

Referensi
1. Gana A. Optimalisasi Diferensiasi Sel Punca menjadi Sel Hati: Menuju Pengobatan Regeneratif Liver yang Efektif. Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Inovasi Online PPI Jepang. 2010; 18:1.
2. Crosta P. What Are Stem cell?. Medical News Today. Tersedia dari: URL: http://www.medicalnewstoday.com/info/stem_cell/. Diakses pada: 15 Februari 2011.
3. Anonim. Stem Cell Information. The Official National Institute of Health Resource for Stem Cell Research. 16.
4. Chapman AR, Frankel MS, Garfinkel MS. Stem Cell Research and Applications Monitoring the Frontiers of Biomedical Research. American Assotiation for The Advancement of Science and Institute for Civil Society. 1999:13.
5. Scholer HR. The Potential of Stem Cells: An Inventory. Dalam Nikolaus Knoepffler, Dagmar Schipanski, and Stefan Lorenz Sorgner. Humanbiotechnology as Social Challenge. Ashgate Publishing, Ltd. Hal: 28.
6. Wynn RF, Boelens JJ. Bone Marrow Transplantation in Non-Malignant Disease. Lancenet. 2009; 374:856-858.


haha puanjang kan... gatau nih, sebenrnya gw dah beberapa kali menulis tentang sel punca alias stem cell ini. habis, materinya menarik dan kontroversial haha (suka yang kontroversial) :p. liat aja sumber gw, ada yg taun 1999, ada yang www...tapi yah setidaknya gw jamin sumber2 di atas semua valid kok tenang aja :D

No comments:

Post a Comment